Tips Menghadapi Rekan Kerja yang Toxic

30 September 2020

  • Share

Kawan PRIMA, bicara soal rekan kerja, sedekat apa sih kamu dengan mereka? Apakah kamu menghabiskan waktu istirahat makan siang bersama? Hang-out bareng di akhir pekan? Atau hanya sebatas teman saat di kantor saja nih? Hehehe… Ya, nggak bisa dipungkiri bahwa memiliki hubungan baik dengan sesama rekan kerja memang merupakan aset yang berharga. Namun, bagaimana bila dengan teman yang toxic ? Bisa jadi justru merugikan bukan? Tapi di sisi lain tentu kita tidak dapat menghindari mereka karena berbagai kebutuhan pekerjaan. Hmm, serba salah ya?

 

Nah, agar hubungan tetap baik dengan sesama rekan kerja di kantor, berikut tips menghadapi rekan kerja yang toxic :

 

1. Kontrol Emosi

Meski terkadang perilakunya kerap memancing emosi, usahakan jangan sampai terpancing oleh teman yang toxic. Kenapa begitu? Ya, karena rekan kerja toxic akan menggunakan triknya untuk membuat orang lain emosi. Ketika kita terbawa emosi, maka kita hanya membuat situasi menjadi sulit bagi diri sendiri. 

 

Selain itu, rekan kerja yang toxic bisa saja di depan kita terlihat sangat baik, namun diam-diam menjelekkan di depan orang lain. Jika hal itu terjadi pasti akan membuat kita sedih, marah dan terganggu. Namun, itulah yang ingin mereka dapatkan. Jadi, sabarlah dalam menghadapi teman kerja yang toxic. Jangan sampai tersulut emosi sehingga kamu dan dirinya terjebak dalam adu argumentasi yang melontarkan kata-kata kasar. Oleh karena itu, sebaiknya bicarakan hal yang tidak kamu sukai terhadap teman kerjamu tersebut dengan kepala dingin.

 

2. Fokus menyelesaikan pekerjaan

Rekan kerja yang toxic akan mencari perhatian dengan melakukan berbagai hal. Jadi, cobalah untuk tidak terpengaruh atas ulah rekan kerja yang toxic. Sebaliknya, tetaplah fokus mengerjakan pekerjaan, karena hasil pekerjaanmu berimbas pada pekerjaan yang dilakukan oleh rekan kerja lainnya. Terlebih, jika kamu adalah pimpinan di tim atau divisimu. Kamu harus memberikan teladan pada rekan-rekan kerjamu yang lain ya…

 

3. Bicara to-the-point

Meskipun kita selalu berusaha membatasi interaksi dengan teman kerja yang toxic, namun ada kalanya kita juga harus berinteraksi dengan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan? Nah, ketika itu terjadi sebaiknya bicaralah secara to the point tanpa basa-basi. Hindari topik pembicaraan yang negatif maupun meluas mengenai lingkungan kerja. Ini penting untuk memberi tanda bahwa kamu tidak memberikan ruang untuk membuka obrolan dengannya dan ingin lebih fokus pada pekerjaan.

 

4. Jangan membuktikan bahwa mereka salah

Saat menemukan sesuatu yang kurang tepat, sering kali kita merasa terpanggil untuk memberi masukan dan memperbaiki kesalahan seseorang, tetapi hindari lakukan hal itu kepada rekan kerja yang toxic karena hanya membuat mereka jadi termotivasi untuk mempermalukan kita. Ingat, kita tidak bisa memiliki kendali atas perilaku orang lain, tetapi setidaknya kita bisa mengendalikan sikap sendiri kan? Nah, jadi jangan coba untuk menyalahkannya agar mereka sadar, karena orang seperti mereka tidak bisa menerima kesalahan.

 

5. Buat batasan yang jelas antara urusan kantor dan pertemanan

Terpenting, jika salah satu teman kerja kamu selalu memberikan efek mood negatif sehingga menjadi toxic, cobalah berikan batasan yang jelas antara dia dan dirimu. Batasan tersebut meliputi urusan kantor dan pertemanan. Caranya mudah, kamu tidak perlu melibatkan diri dalam pembicaraan atau pertemanan dengan mereka. Cukup bicarakan hal-hal yang berbau pekerjaan saja.

 

Nah Kawan PRIMA, menghadapi rekan kerja yang toxic memang butuh kesabaran ekstra. Namun percaya deh, semua itu akan lebih mudah bila kamu mengatasinya dengan menerapkan beberapa tips diatas. Selamat mencoba ya !

 

Artikel Terkait:

Work Life Balance Agar Bisa Pulang Teng Go

Memiliki Mentor Di Kantor Untuk Pacu Karier

Tips Menjadi Mentor Yang Berkualitas

Tips Usir Kantuk Di Kantor

 

 

Referensi:

lifestyle.bisnis.com

kumparan.com

idntimes.com

magazine.job-like.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >