Tips Terhindar dari Investasi Bodong

25 June 2020

  • Share

Memulai investasi di usia muda sangat menguntungkan, karena biasanya masih belum mempunyai tanggungan, kebutuhannya pun juga masih sedikit. Apalagi jika dijalankan dengan sungguh-sungguh. Siapa yang tak tahu Warren Buffet, pengusaha besar dan investor kenamaan Amerika Serikat. Warren Buffet mulai berinvestasi dengan membeli saham pertamanya di usia 11 tahun. Jadi tak ada kata-kata terlalu muda untuk berinvestasi ya Kawan PRIMA.

Sebelum berinvestasi, kamu perlu mengenal jenis-jenis investasi dan risikonya, klik di sini. Apapun investasi yang akan dipilih, seorang investor harus bisa melakukan identifikasi sehingga tahu apa saja konsekuensi, dan untung rugi di kemudian hari. Setiap orang pasti ingin melakukan investasi yang menguntungkan. Tapi tak jarang pula, orang ragu untuk berinvestasi karena banyaknya cerita tentang investasi bodong.

Untuk meningkatkan kewaspadaanmu dalam memilih perusahaan penyedia produk investasi, berikut tips terhindar dari investasi bodong:

1. Identifikasi Penawaran dan Aset Investasi

Menurut Personal Financial Planner sekaligus CEO OneShildt, Budi Raharjo, sebagai seorang investor sangat penting untuk melakukan identifikasi penawaran produk investasi terlebih dahulu. Hal pertama yang harus kamu identifikasi adalah program penawarannya, apakah investasi real (properti, perkebunan atau emas), atau finansial investasi seperti saham, atau mungkin pengelolaan saham (reksa dana).

Selanjutnya, aset investasi wajib memiliki underlying aset yang jelas. Misalnya kalau reksa dana saham, maka aset akan berupa saham.

 

2. Cek Return Sesuai Instrumen Investasi

Katanya reksa dana pasar uang, tapi kok return (imbal hasil) nya bisa sampe 50% ya? Nggak logis kan? Ya, jumlah itu tentu terlampau besar dan tidak masuk akal untuk ukuran return dari instrumen investasi reksa dana pasar uang pada umumnya. Nah, untuk mengecek kesesuaian return dengan instrumen investasi, kamu perlu paham konsep bahwa instrumen investasi selalu beriringan dengan risiko investasi. Jadi, semakin besar return yang dihasilkan, semakin tinggi pula risikonya. Untuk memahami instrumen investasi, klik disini

 

3. Cek Review Produk Investasi

Dengan kemajuan teknologi, mengecek kebenaran rekam jejak produk dan perusahaan investasi dapat dilakukan secara online lho ! Kamu dapat mengandalkan website konsultan finansial yang kerap memberikan ulasan produk finansial, atau forum tanya jawab interaktif. Intinya kamu harus aktif dalam mencari informasi terkait perusahaan dan produk investasi yang ingin kamu gunakan.

 

4. Cek Regulasi Pengelola Investasi

Nah, ini yang paling penting! Pastikan pengelola investasi dan produk investasi sudah legal dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena semestinya setiap investasi wajib melalui persyaratan dan perizinan kelayakan dari OJK. Hal ini penting agar transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan bisa terlihat, dan OJK bisa bertindak sewaktu-waktu bila menemukan hal yang mencurigakan. Untuk mengecek dan menanyakan informasi seputar entitas investasi yang sudah berizin, kamu bisa menghubungi Kontak OJK 157 atau 081157157157 atau email konsumen@ojk.go.id dan waspadainvestasi@ojk.go.id

Kawan PRIMA, semoga informasi ini dapat meningkatkan kewaspadaanmu dalam memilih produk investasi. Jangan sampai situasi pandemi ini membuatmu menjadi gelap mata dengan penawaran untung segunung yang ditawarkan oleh investasi bodong.

 

Artikel Terkait:

Investasi Yang Cocok Bagi Kaum Milenial

7 Investasi Yang Cocok Bagi Milenial

Film Yang Wajib Kamu Tonton Buat Inspirasi Usaha

Modal Utama Bisnis: Uang Atau Mindset ?

 

Referensi:

sikapiuangmu.ojk.go.id

ojk.go.id

money.kompas.com

finansialku.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >