Tips Transaksi QRIS Aman untuk belanja Nyaman

15 August 2025

  • Share

Tips Transaksi QRIS Aman untuk belanja Nyaman

Kawan PRIMA, di tengah perkembangan ekonomi digital yang semakin pesat, QRIS kini menjadi salah satu metode pembayaran paling populer di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia hingga Mei 2025, jumlah pengguna QRIS telah menembus 57 juta pengguna dengan lebih dari 38 juta merchant yang tergabung. Volume transaksinya pun melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama di 2024.

Sayangnya, di balik kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan QRIS, tren kejahatan siber berbasis kode QR juga ikut meningkat. Bank Indonesia dan OJK mencatat, aduan terkait penipuan QRIS pada kuartal I 2025 naik dua kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu. Modusnya pun beragam, mulai dari penempelan stiker QRIS palsu, bukti transfer yang dimanipulasi, hingga quishing atau phishing menggunakan QR Code yang diarahkan ke situs berbahaya.

Baca: Statistik Penipuan QR Code di Indonesia. Fakta Mengejutkan & Cara Menghindarinya 

Waspadai Modus Penipuan QRIS

Salah satu modus yang paling sering terjadi adalah penempelan stiker QRIS palsu. Pelaku mencetak kode QR tiruan dan menempelkannya di atas atau di dekat QRIS asli milik merchant. Jika konsumen memindainya, pembayaran akan langsung masuk ke rekening pelaku.

Modus lainnya adalah bukti transfer palsu. Penipu berpura-pura sudah melakukan pembayaran dan menunjukkan tangkapan layar (screenshot) bukti transfer yang telah dimanipulasi. Merchant yang tidak segera mengecek mutasi rekening rentan tertipu dan menyerahkan barang sebelum dana benar-benar masuk.

Tak kalah berbahaya adalah teknik quishing (QR phishing), di mana pelaku menyebarkan QR Code yang mengarahkan korban ke situs palsu. Melalui situs ini, data pribadi atau informasi finansial korban bisa dicuri.

Ada pula modus QRIS CPM untuk menjebak merchant. Pelaku meminta penjual memindai kode QR miliknya, padahal itu adalah kode transfer yang justru mengirimkan uang dari rekening penjual ke rekening pelaku. Minimnya pemahaman perbedaan QRIS Customer Presented Mode (CPM) dan Merchant Presented Mode (MPM) menjadi faktor keberhasilan modus ini.

Tips Aman Transaksi QRIS

Agar Kawan PRIMA tetap aman bertransaksi, ada beberapa langkah yang perlu diterapkan:

  1. Periksa QRIS dengan teliti
    Pastikan QRIS terlihat resmi, tidak ada tempelan baru, dan terpasang rapi di lokasi merchant. Saat memindai, perhatikan nama merchant yang muncul di layar aplikasi.

  2. Gunakan aplikasi resmi
    Lakukan transaksi hanya melalui aplikasi mobile banking atau dompet digital yang terdaftar di OJK dan Bank Indonesia. Hindari memindai menggunakan aplikasi kamera biasa.

  3. Validasi pembayaran sebelum menyerahkan barang
    Merchant sebaiknya menunggu notifikasi resmi masuk ke sistem sebelum menyelesaikan transaksi. Jangan percaya hanya pada bukti visual dari pembeli.

  4. Pahami perbedaan CPM dan MPM
    CPM digunakan saat pembeli menampilkan kode QR untuk dipindai merchant, sedangkan MPM adalah QR dari merchant yang dipindai pembeli. Pengetahuan ini penting untuk menghindari jebakan transfer keluar.

  5. Waspadai QR dari sumber tidak jelas
    Jangan memindai QR yang dikirim melalui pesan singkat, email, atau media sosial tanpa verifikasi sumbernya.

Nah Kawan PRIMA, Jaringan PRIMA terus berkomitmen menjaga keamanan transaksi digital dengan giat berkolaborasi dengan bank, penyedia layanan pembayaran, dan regulator. Namun, perlindungan terbaik tetap datang dari kewaspadaan pengguna.

Dengan memadukan teknologi yang aman, pemahaman prosedur, dan kebiasaan berhati-hati, Kawan PRIMA dapat menikmati belanja digital yang nyaman tanpa rasa khawatir. 

berita lainnya

Dalam era digital yang semakin terhubung, transaksi keuangan menjadi lebih cepat, mudah, dan praktis. Namun di balik kemudahan tersebut, ada juga ancaman yang mengintai. Salah satunya adalah fenomena fake BTS. Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi ancamannya nyata dan bisa merugikan banyak pihak. Mari kita kenali lebih dalam apa itu fake BTS, bagaimana cara kerjanya, dan apa langkah pencegahan yang bisa dilakukan bersama.... Selengkapnya >