Fakta dan Hoaks Seputar Vaksin Covid-19

13 January 2021

  • Share

Kawan PRIMA, pasti kamu sudah dengar dong kabar soal vaksin Covid-19? Ya, ramai dibicarakan sebenarnya vaksin Covid-19 yang beredar di dunia ada bermacam-macam, lho. Salah satunya adalah keluaran dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi pertama di Indonesia. Sebelum digunakan, vaksin ini telah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Eitss, sebelum kita bahas lebih dalam soal Vaksin Sinovac, sebelumnya kamu sudah tau belum nih vaksin itu apa? Apakah untuk mencegah atau mengobati? Hmm, untuk menjawab hal tersebut berikut penjelasan sederhananya:

 

Apa itu Vaksin?

Secara sederhana vaksin merupakan zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu, sehingga mampu mencegah terjangkit dari penyakit tertentu. Oleh karenanya, vaksin dipercaya sebagai intervensi kesehatan terbaik di abad ke-20 yang mampu menekan angka kematian, dan jumlah orang sakit. Hal ini diperkuat dengan data dari WHO yang menyatakan bahwa keberadaan vaksin berhasil menyelamatkan 2-3 juta jiwa setiap tahunnya di seluruh dunia.

 

Nah, setelah kita membahas apa itu vaksin, pasti kamu penasaran dong apa aja sih fakta dan update soal Vaksin Sinovac ? Daripada termakan hoaks, berikut fakta dan hoaks seputar vaksin Sinovac:

 

Apakah vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA?

Untuk vaksin Sinovac sendiri belum ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa jenis vaksin ini dapat mengubah DNA. Namun, menurut Satgas Covid-19 vaksin berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia dapat mengenali virus dan patogen yang berusaha menginfeksi manusia. Kandungan dalam vaksin tidak akan berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.

 

Benarkah sudah ada pendaftaran untuk penerima Vaksin Sinovac?

Menanggapi hal ini, juru bicara Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito membantah informasi yang beredar tentang formulir pendaftaran vaksin Covid-19 di salah satu rumah sakit. Faktanya hingga saat ini, prioritas utama vaksinasi Covid-19 tahap pertama adalah para tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

 

Apakah vaksin sinovac sudah melewati uji klinis?

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac kini tengah menjalani uji klinis tahap 3 di Brasil, Turki, dan Indonesia. Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) atas vaksin covid-19 Sinovac. Berdasarkan hasil evaluasi laporan uji klinis sementara tahap 3, vaksin Covid-19 buatan Sinovac menunjukkan nilai efikasi atau kemanjuran sebesar 65,3 persen. Angka ini sesuai dengan ambang batas efikasi yang ditetapkan WHO yaitu minimal 50 persen. Selain itu, dari hasil pengamatan yang dilakukan efek samping dari vaksin bersifat lokal berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Sedangkan efek samping sistemik, berupa nyeri otot, fetik, dan demam.

Selain itu, melanjutkan hasil sementara yang ada, uji klinis tahap 3 di Indonesia tengah dilakukan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Virus Corona dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran terhitung setelah pemberian persetujuan penggunaan darurat sampai pengamatan 6 bulan selesai atau sekitar April atau Mei 2021 mendatang.

 

 

Setelah mendapatkan vaksin Sinovac, apakah kita akan kebal Covid-19?

Hmm, memang tujuan dari vaksinasi nasional adalah untuk mencapai target pemerintah dalam memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap penularan Covid-19. Namun, perlu diingat vaksin bukanlah obat tunggal yang dapat menghentikan penyebaran Covid-19. Vaksinansi bukan berarti menjadikan seseorang akan kebal terhadap virus Covid-19 selamanya. Setelah mendapat suntikan vaksin, setiap orang masih harus melakukan protokol kesehatan, pola hidup sehat dan bersih sampai herd immunity tercipta. Vaksin Sinovac akan disuntikkan sebanyak 2 kali ke tubuh penerima vaksin per 14 hari. Vaksin Sinovac akan menciptakan kekebalan terhadap virus Covid-19 dalam 28 hari.

 

 

Nah Kawan PRIMA, itu tadi merupakan rangkaian informasi seputar fakta dan hoaks yang beredar mengenai Vaksin Covid-19 Sinovac. Meski kini proses vaksinasi sudah dimulai di Indonesia, bukan berarti kita boleh lengah. Justru kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan memakai masker dengan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, membatasi mobilitas,  menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta pola hidup sehat dan bersih.

 

Artikel Terkait:

Cegah Penyebaran Virus Corona, Dorong Transaksi Nontunai, Ayo Pake Qris !

Me Time Untuk Jaga Kesehatan Mental Di Rumah

Pentingnya Kelola Stres Di Tengah Pandemi Covid-19

Cara Sederhana Jaga Kesehatan Mental

 

 

Referensi:

covid19.go.id

kesehatan.kontan.co.id

kompas.com

cnnindonesia.com

berita lainnya

Rupiah Digital merupakan uang Rupiah berbasis digital yang hanya diterbitkan oleh BI selaku bank sentral Indonesia. ... Selengkapnya >
Membuat resolusi adalah hal yang biasa dilakukan oleh kita semua saat memasuki awal tahun. Diharapkan resolusi tersebut bisa menjadi pemicu agar kita mampu menjalani tahun ini dengan lebih semangat. ... Selengkapnya >
Untuk kamu yang baru memulai menyusun rencana liburan di tahun ini perlu banget memperhatikan tanggal-tanggal cantik yang dapat memaksimalkan cutimu di tahun ini.... Selengkapnya >