Tanda Kamu Berteman Dengan Social Climber

19 January 2024

  • Share

Kawan PRIMA, kamu tentu tidak asing lagi dengan istilah ‘pansos’ bukan? Pansos merupakan singkatan dari perilaku panjat sosial atau social climbing yang seringkali merugikan. Sebelumnya predikat social climber disematkan kepada mereka yang berusaha meningkatkan status sosial dengan meningkatkan taraf hidup. Namun kini social climber telah mengalami pergeseran makna. Social climber sekarang dimaknai sebagai fenomena dimana seseorang ingin ‘meningkatkan’ status sosialnya dengan cara instan.

Social climber dinilai negatif karena perilakunya yang sering kali mempraktekkan gaya hidup “biar tekor asal kesohor”. Mereka tidak segan membeli smartphone keluaran terbaru secara kredit atau berutang, meski sebenarnya mereka memiliki gaji yang pas-pasan. Hal itu dilakukan agar para social climber bisa bergaul serta merasa diterima di dalam kelompok yang dianggap mampu meningkatkan status sosial mereka.  Panjat sosial tidak hanya terjadi di dunia nyata saja, namun juga dunia maya. Banyak pengguna media sosial yang berlomba-lomba menaikkan status sosial mereka dengan memamerkan harta benda dan gaya hidup mewah. Semuanya dilakukan untuk mendapatkan pengakuan bahwa status sosial mereka meningkat. Meskipun, apa yang ditampilkan seringkali berbanding terbalik dengan kenyataannya.

Penyebab Seseorang Menjadi Social Climber

Ada banyak faktor yang menjadikan seseorang melakukan panjat sosial. Umumnya disebabkan rasa kurang percaya diri dan selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Meski citra yang dibangun seorang social climber terkesan superior dan mudah bersosialisasi dengan orang lain, sebenarnya mereka cenderung tidak percaya diri dan merasa dirinya kurang apabila dibandingkan dengan orang lain. Oleh karena itu, mereka akan menggunakan eksistensi orang lain guna meningkatkan rasa percaya diri. Hal Inilah yang kemudian menjadi salah satu pemicu mengapa mereka enggan membangun hubungan pertemanan yang tulus. Mereka hanya ingin berteman dengan orang yang sudah pasti dapat menguntungkan mereka.

Ciri-Ciri Social Climber

Seorang social climber memiliki beberapa ciri. Untuk memudahkan kamu mengenalinya, Simak informasinya berikut ini.

1.Berteman karena status sosial

Social climber melakukan pengkotak-kotakan dalam hubungan pertemanan. Mereka akan menyaring teman berdasarkan apa yang orang pakai, lakukan dan miliki. Misalnya, mereka mau berteman hanya dengan orang yang menggunakan barang-barang mewah, atau orang tersebut memiliki jabatan, harta dan memiliki wajah good looking. Para social climber senang berada di circle orang-orang tersebut untuk memperoleh status sosial lebih tinggi.

2.Memanfaatkan relasi untuk kepentingan pribadi

Social climber selalu ingin memperoleh benefit dari pertemanan. Semakin bermanfaat bagi hidupnya, semakin ia berusaha mendekatinya. Mereka berteman agar mendapatkan keuntungan tertentu, seperti selalu ditraktir dan diajak berlibur.

3.Berpenampilan layaknya masyarakat kelas atas

Orang yang memiliki jiwa panjat sosial juga selalu memastikan penampilannya terlihat seperti masyarakat kelas atas. Mereka juga memastikan bahwa teman-teman lainnya memiliki penampilan yang necis dan perlente, serupa dengannya. Mereka meyakini bahwa penampilan atau pencitraan tersebut akan menciptakan penilaian yang tinggi di mata orang lain.

4.Kurang berempati

Para social climber biasanya memiliki teman atau koneksi yang sangat banyak. Namun sayangnya, ikatan yang terbangun tidak terlalu kuat dan dekat. Secara umum, orang panjat sosial cenderung narsis dan egois sehingga tidak terlalu peduli untuk mengenal orang lain lebih dekat. Hal ini karena hubungan pertemanan yang dijalani hanya demi keuntungan dirinya sendiri.

5.Sering ingkar janji

Jangan heran jika para social climber sering membatalkan janji di detik-detik terakhir. Mungkin saja karena mereka mendapatkan ‘tawaran’ yang lebih menguntungkan dari orang lain. Mereka juga sulit untuk diandalkan, karena bagi mereka, orang lainlah yang seharusnya mereka andalkan dan manfaatkan.

Referensi:

Idntimes.com

Tribunnews.com

Halodoc.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >