Orang Cerdas: Sering Begadang dan Malas?

16 September 2021

  • Share

Kawan PRIMA, tanda-tanda orang cerdas bisa dilihat dari berbagai cara. Salah satunya bisa dilihat dari nilai ujian akademisnya. Seseorang yang memperoleh gelar cumlaude di perguruan tinggi misalnya, sering dianggap memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Meskipun banyak orang yang sependapat dengan hal ini, namun sebenarnya cara tersebut tidak bisa diaplikasikan kepada semua orang. Pada dasarnya mengukur kecerdasan seseorang adalah hal yang sulit dilakukan. Namun jika mengacu kepada sains, kita bisa membedakan orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dengan orang pada umumnya, melalui kebiasaan dan cara seseorang memecahkan masalah.

Mengutip dari thehealhty.com, setidaknya terdapat 5 kebiasaan unik yang sering dilakukan oleh orang cerdas. Apakah kamu termasuk?

 

1. Meja Berantakan

Kawan PRIMA, ternyata kondisi meja kerja seseorang bisa menjadi indikator kecerdasannya loh. Terkesan aneh memang. Namun dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Minnesota, Amerika Serikat, disebutkan bahwa orang yang berada dalam lingkungan berantakan, akan lebih banyak menghasilkan ide-ide kreatif ketimbang mereka yang berada di tempat yang rapi. Dalam hal ini kreativitas dan kecerdasan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Semakin kreatif kamu, berarti semakin tinggi pula kemungkinan kamu sebagai orang yang cerdas. Tapi buat kamu yang punya kebiasaan berantakan, jangan buru-buru mengklaim diri sendiri cerdas yah. Cek dulu poin-poin selanjutnya hehehe.

 

2. Sering Begadang

Orang cerdas cenderung memiliki waktu jam tidur yang lebih sedikit. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu istirahat dengan mengerjakan hal produktif. Dalam berbagai penelitian juga disebutkan orang cerdas lebih memilih menjadi nokturnal (aktif di malam hari) dibanding mereka yang punya IQ normal. Hal ini karena orang cerdas umumnya merasa lebih fokus pada malam hari. Orang-orang nokturnal seperti ini biasanya akan menangkap informasi pada siang hari, kemudian memprosesnya pada malam hari.

 

3. Lebih Senang Menyendiri (Me Time)

Orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau IQ tinggi umumnya tidak nyaman berada dalam kerumunan. Mereka memilih tidak bersosialisasi dengan orang lain dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan menyendiri. Sehingga tidak heran bila kebanyakan orang cerdas atau ber-IQ tinggi hanya mempunyai sedikit teman. Para ahli dalam sebuah penelitian British Journal of Psychology mencoba menjelaskan mengapa orang cerdas lebih senang menyendiri. Dengan menggunakan teori psikologi evolusioner, disebutkan bahwa orang dengan kepintaran biasa-biasa saja lebih senang bergaul karena membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah. Sebaliknya orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata lebih suka menyendiri karena merasa mampu menyelesaikan masalah sendiri.

 

4. Malas

Sebuah hasil studi dari peneliti di Universitas Florida Gulf Coast, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa orang-orang dengan IQ tinggi lebih suka menghabiskan waktu untuk berpikir, ketimbang melakukan aktivitas fisik. Orang cerdas cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermalas-malasan daripada mereka yang aktif. Hasil studi ini sangat bertentangan dengan pribahasa “Rajin Pangkal Pandai Malas Pangkal Bodoh” yang selama ini kita dengar yah Kawan PRIMA hehehe.

 

5. Mengakui Kesalahan

Banyak orang yang kerap merasa benar sendiri meskipun sebenarnya ada di posisi yang salah. Berbeda dengan orang yang memiliki IQ tinggi, mereka memiliki otak yang mampu memahami sudut pandang orang lain dan tidak takut untuk mengakuinya.

 

Referensi :

Tempo.co

Thehealthy.com

Detik.com

Merdeka.com

Liputan6.com

Hellosehat.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >