Nasihat-Nasihat Keuangan yang Belum Tentu Benar

28 December 2021

  • Share

Kawan PRIMA, mempersiapkan masa depan yang merdeka finansial menjadi keinginan banyak orang. Namun sayangnya, tidak semua orang mampu mengelola keuangan dengan baik. Ada yang menghamburkan uang untuk membeli barang yang tidak perlu, ada pula yang memilih menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk travelling dan gaya hidup ketimbang berinvestasi. Tidak ada salahnya memang memberikan reward atas kerja keras yang telah kita capai. Namun bila dilakukan secara berlebihan, impian untuk merdeka finansial di masa depan bisa jadi tinggal wacana.

Saat ini, berbagai nasihat dan petuah tentang keuangan bisa kita peroleh dengan mudah, baik itu dari sosial media, artikel, atau bisa berasal dari orang tua dan teman. Namun kamu perlu menyaring seluruh nasihat keuangan yang kamu dengar. Karena terdapat beberapa nasihat keuangan yang justru bisa menyesatkan kamu. Diantaranya sebagai berikut:

 

1. Jangan Berutang

Banyak orang yang menyarankan agar kita jangan berutang. Padahal keputusan untuk berutang tidak sepenuhnya salah. Menjadi salah jika kamu berutang untuk memenuhi gaya hidup maupun berutang untuk membayar utang alias gali lubang tutup lubang. Namun bila tujuan kamu berutang adalah untuk kebutuhan produktif seperti mengembangkan bisnis, selama itu bisa dikelola dengan baik, berutang bisa menjadi pilihan tepat.

 

2. Jangan Menggunakan Kartu Kredit

Sebenarnya banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan kartu kredit. Mulai dari bunga yang rendah, diskon dan promo hingga kemudahan pembayaran seperti booking hotel dan tiket pesawat. Banyak orang yang tidak menganjurkan penggunaan kartu kredit karena takut tidak bisa membayar tagihan tepat waktu. Padahal jika penggunaannya disertai dengan pengetahuan yang baik, kartu kredit bisa menjadi solusi masalah keuanganmu. Agar kartu kredit tidak menumpuk utang, kamu harus melakukan beberapa hal diantaranya, menyesuaikan limit kredit dengan pendapatan kamu, memilih kartu kredit dengan suku bunga rendah, serta melunasi seluruh tagihan tepat waktu.

 

3. Rajin Menabung Agar Semakin Kaya

Sejak di bangku SD, kamu pasti sering mendengar pribahasa “Menabung Pangkal Kaya”. Meski peribahasa tersebut tidak salah, namun menabung saja tidak cukup. Hal ini karena menabung uang di bank dalam jangka lama sangat rentan tergerus inflasi. Kamu harus mulai mengalokasikan dana yang kamu miliki untuk berinvestasi. Investasi bisa mendatangkan return yang baik, seperti reksadana, saham dll. Investor legendaris Warren Buffett pernah berkata bahwa menabung uang bukanlah hal terpenting yang harus dilakukan dalam hidup. Warren lebih menyarankan agar setiap orang berinvestasi.

 

4. Asuransi Tidak Penting

Banyak orang yang lebih memilih menabung ketimbang harus membayar premi asuransi. Padahal konsep antara menabung dan asuransi jelas berbeda. Dengan membayar premi asuransi, kamu tidak akan dipusingkan dengan berbagai biaya perawatan saat mengalami musibah dan masalah kesehatan. Biaya tersebut akan dicover oleh asuransi. Sementara jika kamu hanya menabung, belum tentu uang tabungan kamu sudah cukup untuk membayar keperluan rumah sakit dan lain-lain.

 

5. Beli Barang yang Penting Murah

Kawan PRIMA pasti pernah bertemu dengan orang yang berprinsip “beli barang yang penting murah agar bisa berhemat”. Prinsip ini sebenarnya keliru. Saat membeli barang, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kualitas. Kamu harus memastikan barang yang dibeli bisa digunakan untuk jangka panjang. Membeli barang yang tidak berkualitas, hanya akan membuat kamu menjadi boros. Ketika barang yang dibeli rusak, tidak ada pilihan lain selain membeli lagi barang serupa.

 

Referensi:

Opini.id

Merdeka.com

Kontan.co.id

Cermati.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >