Jangan Oversharing di Media Sosial!

14 December 2021

  • Share

Kawan PRIMA, mengupload foto dan video di media sosial bisa menjadi candu bagi sebagian orang. Hal ini karena mereka menganggap jumlah like, followers dan komentar yang diperoleh dari setiap postingan, adalah bentuk pengakuan dari orang lain. Itulah salah satu sebab mengapa kini semakin banyak orang yang berlomba-lomba untuk aktif di media sosial. Bahkan saking asyiknya bermedia sosial, tidak sedikit dari mereka yang secara sadar maupun tidak sadar membagikan informasi-informasi pribadinya. Berbagi hal pribadi secara online lewat media sosial mungkin merupakan hal umum bagi sebagian orang. Namun jika berlebihan atau oversharing, risikonya bukan hanya membuat teman-teman di medsos menjadi kesal, namun bisa pula membukakan pintu untuk terjadinya cyber crime atau kejahatan siber.

 

Penyebab Seseorang Oversharing di Media Sosial?

Oversharing merupakan sebuah perilaku yang membagikan informasi detail tentang kehidupan pribadi di media sosial secara berlebihan. Informasi yang dibagikan bisa berupa foto, video, atau informasi pribadi yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.

Paul Booth, seorang profesor dari DePaul University Chicago menjelaskan bahwa interaksi yang dilakukan melalui media sosial adalah bentuk ikatan lemah, karena kita tidak terhubung secara langsung atau bertatap muka dengan lawan bicara. Ia menyebut perilaku oversharing bisa disebabkan oleh perasaan fear of missing out (FOMO) atau takut ketinggalan tren, momen atau semacamnya. Misalnya, saat kamu melihat foto liburan seorang teman yang tampak mewah dan menyenangkan, kamu juga akan tergoda untuk membagikan foto-foto pribadi kamu demi mendapatkan pengakuan dan simpati dari orang lain. Namun bila tidak menerima jumlah likes atau komentar seperti yang kamu harapkan, kamu bisa merasa kecewa, stres serta berpikir bahwa kamu tidak disukai oleh teman-teman atau pengikutmu di media sosial. Itulah mengapa oversharing sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi.

 

 Bahaya Oversharing

Sebagian orang mungkin menganggap informasi pribadi yang dibagikan di media sosial seperti memposting foto anak dan keluarga, share location, memberikan info alamat rumah dan kantor, hobi, pekerjaan dan lain-lain, adalah hal yang biasa. Namun ditangan hacker, informasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk melancarkan serangan digital. Data-data tersebut bisa disalahgunakan untuk melakukan penipuan, serta menyebarkan informasi yang tidak benar demi kepentingan pribadi.

 

Mencegah Oversharing di Media Sosial

Perlu diingat bahwa tidak ada hal yang bersifat private di internet. Semua informasi yang diposting akan menjadi konsumsi publik. Maka dari itu kita dianjurkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Tidak semua aktivitas yang kita lakukan harus dipublikasikan ke media sosial.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku oversharing adalah untuk tidak memposting apapun saat suasana hatimu sedang marah atau sedih. Karena perilaku oversharing sering muncul akibat tidak bisa menguasai emosi.

 

Referensi:
Kompas.com

Tirto.id

Klikdokter.com

Sehatq.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >