Kawan PRIMA, di era digital saat ini, kemudahan transaksi nontunai semakin meningkat dengan hadirnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS mempermudah pembayaran hanya dengan memindai kode QR, sehingga transaksi menjadi lebih cepat dan efisien. Namun, sayangnya, kemajuan teknologi ini juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan dengan modus QRIS palsu.

Mengenal Gerakan Edukasi Perlindungan Konsumen (GEBER PK)

Untuk meningkatkan literasi dan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai modus penipuan, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Gerakan Edukasi Perlindungan Konsumen (GEBER PK). GEBER PK bertujuan memberikan edukasi kepada konsumen agar lebih waspada dan terlindungi dalam melakukan transaksi keuangan di era digital.

Modus Penipuan QRIS Palsu yang Perlu Diwaspadai

Berikut beberapa modus Pelakuan QRIS palsu yang sering terjadi:

1. Penggantian Kode QR Asli dengan QR Palsu
   Pelaku mengganti kode QR asli milik merchant dengan kode QR palsu yang terhubung ke rekening mereka. Akibatnya, saat konsumen melakukan pembayaran, dana tersebut masuk ke rekening si pelaku.
   
2. Phishing Melalui Situs Web Palsu
   Pelaku membuat situs web palsu yang menyerupai situs resmi penyedia jasa pembayaran. Konsumen yang tidak waspada dapat memasukkan data pribadi dan melakukan transfer melalui QRIS palsu, sehingga data dan dana mereka dicuri.
    
3. Modus Donasi Melalui QRIS
   Pelaku menyebarkan kode QR untuk donasi yang terlihat resmi, misalnya untuk bantuan bencana atau kegiatan amal tertentu. Namun, dana yang terkumpul justru masuk ke rekening pribadi pelaku.
   
4. Penggunaan Tangkapan Layar QRIS Lama
   Konsumen menunjukkan tangkapan layar (screenshot) QRIS lama untuk mengelabui merchant seolah-olah telah melakukan pembayaran. Modus ini merugikan merchant karena barang diberikan tanpa pembayaran yang sah.

Tips Menghindari Penipuan QRIS Palsu

Agar terhindar dari penipuan QRIS palsu, Kawan PRIMA dapat melakukan hal-hal berikut:

1. Periksa Identitas Penerima
   Sebelum melakukan pembayaran, pastikan nama penerima yang muncul sesuai dengan nama merchant atau pihak yang dituju. Jika terdapat ketidaksesuaian, segera batalkan transaksi.
2. Hindari Memindai QR dari Sumber Tidak Resmi
   Jangan memindai kode QR yang berasal dari sumber tidak jelas atau mencurigakan, terutama yang tersebar di media sosial tanpa verifikasi.
3. Pastikan Keaslian Situs Web
   Saat melakukan transaksi online, pastikan URL situs web sesuai dengan alamat resmi penyedia layanan. Hindari memasukkan data pribadi atau melakukan pembayaran melalui situs yang mencurigakan.
4. Edukasi Karyawan dan Diri Sendiri
   Bagi pemilik usaha, edukasi karyawan mengenai modus QRIS palsu sangat penting. Selalu awasi proses transaksi dan pastikan kode QR untuk pembayaran berada dalam pengawasan.
5. Laporkan Aktivitas Mencurigakan
   Jika Kawan PRIMA menemukan atau mengalami modus penipuan, segera laporkan ke pihak berwenang atau layanan konsumen terkait untuk tindakan lebih lanjut.

Peran Aktif dalam GEBER PK

Kawan PRIMA, sebagai konsumen cerdas, kita harus berperan aktif dalam mendukung Gerakan Edukasi Perlindungan Konsumen (GEBER PK) yang digagas oleh BI dan OJK. Dengan meningkatkan literasi keuangan dan berbagi informasi mengenai modus penipuan yang semakin kreatif, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari kerugian. Mari bersama-sama menciptakan ekosistem keuangan yang aman dan terpercaya di Indonesia.

Ingat, kewaspadaan adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai modus penipuan. Selalu berhati-hati dan pastikan setiap transaksi yang dilakukan aman dan sesuai prosedur. Dengan demikian, kita dapat menikmati kemudahan teknologi tanpa khawatir menjadi korban penipuan.

Sumber:

idntimes.com

cnbcindonesia.com