4 Cara Manfaatkan THR dengan Efektif

12 April 2023

  • Share

Kawan PRIMA, menjelang lebaran Idul Fitri berbagai kebutuhan seperti bahan makanan, pakaian hingga tiket transportasi untuk mudik biasanya akan mengalami kenaikan harga. Jika sudah begini, THR atau Tunjangan Hari Raya yang diperoleh dari perusahaan atau tempat bekerja akan menjadi andalan agar bisa menjalani hari kemenangan secara khusyuk.

THR idealnya memang digunakan untuk membiayai berbagai keperluan menjelang lebaran. Namun seringkali THR tidak dikelola secara bijak sehingga mengakibatkan dana tunjangan tersebut cepat habis.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan agar THR yang kamu peroleh dapat digunakan dengan efektif dan tidak habis dengan begitu saja.

  1. Zakat, Infaq dan Sedekah

Wajib hukumnya bagi umat Muslim untuk membayar zakat fitrah. Melaksanakan salah satu rukun Islam ini merupakan bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu dan sebagai wujud berbagi kebahagiaan di hari raya.

Besaran zakat fitrah yang harus dibayarkan berdasarkan ketentuan pemerintah Indonesia melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), adalah satu sha atau setara dengan 2,5 kg beras per jiwa. Pelunasan zakat ini juga bisa dilakukan dalam bentuk tunai dengan membayar nilai beras tersebut. Sebagai contoh, harga beras layak konsumsi di Jakarta adalah Rp 45.000. Jika dalam sebuah keluarga terdapat 4 orang, berarti zakat yang harus dibayarkan sebesar Rp 180.000.

Selain zakat fitrah, jangan lupa pula menyisihkan THR kamu untuk memberi infaq dan sedekah kepada anak yatim, kaum dhuafa. Ingatlah bahwa terdapat hak orang lain dalam setiap harta yang kita miliki. 

  1. Bayar Utang

Tidak ada salahnya menggunakan sebagian THR untuk keperluan di luar hari raya. Jika memang kamu masih memiliki cicilan yang harus segera dibayarkan, ada baiknya menggunakan THR untuk membayar utang. Gunakanlah maksimal 30% dari total THR yang kamu terima untuk memenuhi kewajiban tersebut. Keputusan ini lebih bijak ketimbang kamu menggunakan THR untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.  

  1. Tabungan dan Investasi

Mempersiapkan masa depan dengan tabungan dan investasi juga harus diprioritaskan. Sayangnya, belum banyak orang yang mengalokasikan dana THR untuk keperluan menabung dan investasi. Berdasarkan hasil survei big data analytics yang dilakukan oleh Continuum Indonesia dan INDEF, 90% dari uang THR pekerja Indonesia dialokasikan untuk berbelanja. Sedangkan untuk menabung dan investasi, dana yang digunakan hanya sebesar 6,6%. Melihat besaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerja Indonesia masih menggunakan THR untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Hal ini terjadi salah satunya dipicu oleh pemikiran bahwa saat menerima THR, pendapatan yang diperoleh menjadi dua kali lipat lebih banyak dibanding bulan-bulan sebelumnya. Momentum “kantong tebal” tersebut membuat banyak orang menjadi konsumtif.  Agar lebih bijak dalam penggunaannya, sisihkanlah 5-10% THR untuk tabungan atau investasi.

  1. Belanja Kebutuhan Hari Raya

Jika ketiga poin diatas sudah dipenuhi, saatnya kamu memfokuskan uang THR untuk membiayai kebutuhan hari raya, seperti menyiapkan hidangan di hari raya, membeli kue lebaran, memberi uang kepada orang tua dan sanak saudara di kampung  halaman. Perlu diingat bahwa membeli baju baru dan kebutuhan sekunder lainnya tidak bersifat wajib. Kamu lebih baik mengenakan pakaian yang kamu miliki karena esensi dari hari raya Idul Fitri bukan terletak pada pakaian yang kita gunakan, melainkan bagaimana bisa saling memaafkan antar sesama dan kembali menjadi pribadi yang lebih ke depannya.

Referensi:

Kompas.com

Jawapos.com

Koinworks.com

Republika.co.id

Metronews.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >