26 November 2025
Kawan PRIMA, perkembangan teknologi memang membawa banyak manfaat, tetapi di saat yang sama juga membuka ruang baru bagi kejahatan digital. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah penipuan berbasis suara tiruan atau yang dikenal dengan AI Voice dan deepfake voice. Modus ini makin marak dan sayangnya cukup meyakinkan karena pelaku mampu meniru suara seseorang dengan sangat mirip, bahkan hanya dari rekaman singkat di media sosial.
Modusnya sederhana tetapi mematikan. Pelaku berpura-pura menjadi orang terdekat, petugas bank, kurir, hingga aparat untuk membuat korban panik. Dalam keadaan tergesa-gesa, korban diminta memberikan data pribadi seperti PIN, OTP, password, atau mengklik tautan berbahaya. Karena suaranya terdengar familiar, banyak orang terjebak sebelum sempat berpikir panjang.
Nah, agar Kawan PRIMA tidak ikut menjadi korban, yuk pahami cara kerja modus ini dan bagaimana menghindarinya.
Pelaku biasanya:
Teknik ini efektif menciptakan tekanan emosional yang membuat korban kehilangan kontrol dan mengikuti arahan pelaku.
Kawan PRIMA perlu waspada jika menerima telepon dengan ciri-ciri berikut:
Ingat ya, OTP itu bagaikan kunci rumahmu. Sekali dibocorkan, pelaku bebas masuk dan mengambil semuanya.
Supaya tetap aman, lakukan langkah-langkah berikut:
Kawan PRIMA, di era digital seperti sekarang, kejahatan bisa datang dari mana saja. Teknologi deepfake voice hanyalah salah satu contoh bagaimana inovasi bisa disalahgunakan. Kamu bisa tetap aman selama selalu waspada dan tidak gegabah memberikan data pribadi.
Ingat, penipu hanya bisa berhasil ketika kamu panik. Jadi tetap tenang, cek ulang informasi, dan selalu pastikan kebenarannya lewat jalur resmi.
Yuk, saling jaga dan sebarkan informasi ini agar semakin banyak orang yang terhindar dari kejahatan digital!