Usai Lebaran, Perlukah Melakukan Detoks Tubuh?

28 May 2020

  • Share

Setelah berpuasa di bulan Ramadan, momen perayaan Idul Fitri biasanya menjadi ajang untuk menyantap berbagai makananan sepuasnya. Akibatnya asupan kalori, gula dan lemak berlebihan sehingga berat badan naik ataupun terjadi gangguan kesehatan lainnya. Untuk menghindari berbagai gangguan kesehatan tersebut, detoksifikasi menjadi salah satu cara yang diyakini efektif untuk mengeluarkan racun sekaligus mengistirahatkan organ pencernaan.

 

‘Kapan tubuh kita perlu detoks?’                                              

Tubuh pada dasarnya memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri dari racun. Namun, saat jumlah racun melebihi batas kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya, maka akan menumpuk di tubuh dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Pada saat racun menumpuk di dalam tubuh, tubuh akan memberikan tanda / sinyal.

 

Berat badan naik

Berat badan naik setelah banyak konsumsi makanan tinggi kalori? Atau justru berat badan naik terus-menerus padahal konsumsi kalori dan olahraga tetap terjaga? Hmm, bisa jadi itu tanda bahwa ada kelebihan racun bersifat lipofilik di dalam tubuhmu. Racun lipofilik sendiri mengandung pestisida dan dioksin yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel lemak untuk menyimpan lebih banyak racun di dalamnya sehingga membuat berat badan sulit turun sebelum racun tersebut disingkirkan dari dalam tubuhmu

 

Ngantuk terus

Padahal waktu tidur sudah cukup, tetapi sering merasa ngantuk, bahkan merasa lelah sepanjang hari? Nah, hal ini engga boleh kamu anggap sepele. Kamu jadi ngantuk terus karena racun yang berlebih akan menciptakan banyak tekanan pada kelenjar adrenalin. Racun yang sudah ada sejak lama di dalam tubuh menyebabkan kelenjar adrenalin kelelahan.

 

Insomnia

Kondisi lainnya yang menandakan bahwa tubuhmu perlu detoks adalah insomnia. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya hormon kortisol di dalam tubuh. Biasanya insomnia terjadi karena stres yang cukup tinggi, dan mengakibatkan kamu akan lebih aktif saat malam hari. Untuk masalah kesehatan satu ini perlu kamu perhatikan ya, karena insomnia dengan jangka panjang bisa membuat masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung.

 

Sakit kepala tanpa penyebab yang jelas

Kamu merasa sakit kepala terus-menerus, tapi tidak tau apa penyebabnya? Bisa jadi ini merupakan tanda bahwa tingkat toksisitas dalam tubuhmu cukup tinggi. Wah ternyata racun dapat memengaruhi otak juga ya…. Pemanis buatan (aspartame) dan MSG (monosodium glutamate) dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan sakit kepala terus-menerus jika dikonsumsi berlebihan.

 

Mood swing                         

Mood swing juga bisa menandakan bahwa tubuhmu perlu detoks. Mood swing disebabkan adanya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh dan kehadiran racun seperti xenoestrogen, yang merupakan senyawa sintetis yang bertindak seperti estrogen dalam tubuh. Untuk terhindar dari xenoestrogen, kamu perlu menghindari penggunaan plastik untuk alat dan wadah makanan hingga alat masak di dapur.

 

‘Gimana caranya melakukan detoks?’

Nah, kira-kira Kawan PRIMA perlu detoksifikasi ga ya? Ahli gizi, Rita Ramayulis menyarankan agar detoks dilakukan sesuai dengan tujuan awal. Bagi yang ingin mengembalikan berat badan ke awal, detoks dapat dilakukan dengan minum air putih yang cukup. Air putih berfungsi membuat organ pencernaan lebih tenang dan stabil. Lalu untuk detoks mengistirahatkan organ pencernaan, bisa dengan berpuasa syawal, atau jika tidak mau berpuasa perbanyak konsumsi air putih.

Selain itu, ada beberapa cara lain yang dapat kamu coba untuk melakukan detoks,

Mengurangi asupan kalori

Karbohidrat berlebih menyebabkan naiknya berat badan. Makanlah sesuai kebutuhan kalori tubuh.

 

Mengendalikan porsi makan.

Kendalikan interval dan porsi makanan yang dikonsumsi.

 

Olahraga

Latihan kardio berguna untuk membakar kalori di dalam tubuh. Jika ingin menurunkan berat badan, lakukan latihan kardio (lari, berenang, skipping) secara rutin.

 

Tidur lebih awal

Kualitas dan waktu tidur berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Kurangnya jam tidur dan tidur yang tidak berkualitas berisiko menyebabkan kegemukan. Pastikan tidurmu nyenyak 7-8 jam per hari

 

Nah Kawan PRIMA, kita sudah bahas dari tanda tubuh yang butuh detoks, hingga cara melakukan detoks. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua untuk tetap menjaga kesehatan di tengah Pandemi. Stay safe and stay healthy ya!

 

Artikel Terkait:

Manajemen Stok Bahan Makanan di tengah Pandemi COVID-19

Tips Belanja Bahan Makanan yang Aman di tengah Pandemi COVID-19

Tips Atasi Bosan Saat WFH

 

Referensi:

food.detik.com

health.detik.com

lifestyle.bisnis.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >