Sejarah Hari Ulang Tahun ASEAN

8 August 2023

  • Share

Kawan PRIMA, tanggal 8 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun ASEAN (Association of South East Asian Nations). Kini ASEAN atau yang juga biasa disebut Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara telah berusia 56 tahun. Nama ASEAN sendiri pasti sudah tidak asing di telinga kamu karena telah diajarkan di bangku SD. Namun mungkin masih banyak yang belum tahu sejarah dan tujuan berdirinya ASEAN. Untuk membuka pengetahuan dan menyegarkan kembali ingatan kamu tentang ASEAN, simak penjelasan berikut.

Sejarah ASEAN

Sejarah berdirinya ASEAN dilatarbelakangi atas kesamaan visi negara-negara pendirinya, serta adanya keinginan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di tahun 1960-an. Tahun tersebut merupakan masa yang sulit bagi negara-negara di Asia Tenggara. Sejumlah perselisihan baik secara internal maupun eksternal tidak bisa terelakkan.

Seperti diketahui, Asia Tenggara merupakan kawasan yang strategis sehingga beberapa negara di kawasan ini terbagi menjadi blok Timur dan Barat. Ditambah konflik militer yang terjadi di negara-negara seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Selain itu, ada pula konflik bilateral yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia, serta Kamboja dan Vietnam.

Berbagai konflik tersebut mempengaruhi stabilitas pertahanan dan ekonomi di negara-negara Asia Tenggara. Atas dasar itu, para menteri luar negeri dari 5 negara di Asia Tenggara, yakni Adam Malik (Indonesia), Narciso R Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Thailand) melakukan pertemuan pada tanggal 5-8 Agustus 1967, di Bangkok. Tepat di tanggal 8 Agustus 1967, kelima menteri luar negeri yang kemudian disebut sebagai Bapak Pendiri tersebut, menandatangani dokumen deklarasi ASEAN yang berisikan lahirnya ASEAN.
Negara Anggota ASEAN
Hingga saat ini, negara anggota ASEAN berjumlah 11 negara. Seperti yang telah disinggung diatas, ASEAN dibentuk oleh 5 negara pendiri, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kemudian satu per satu negara di Asia Tenggara lainnya turut bergabung ke dalam ASEAN, diantaranya Brunei Darussalam yang bergabung pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos pada 23 Juli 1997, Myanmar pada 23 Juli 1997, Kamboja pada 30 April 1999. Kemudian, melalui KTT ASEAN di Kamboja pada 11 November 2022 lalu, Timor Leste akhirnya diakui sebagai negara anggota ASEAN ke-11.
Tujuan Dibentuknya ASEAN

Selain untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara, ASEAN juga dibentuk untuk beberapa tujuan lainnya. Diantaranya, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, lewat berbagai bentuk kerjasama antarnegara anggota ASEAN. Salah satu contoh kerjasama yang dilakukan antarnegara anggota ASEAN, yakni di bidang penyediaan cadangan pangan. Kerjasama ini dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis pangan di kawasan Asia Tenggara. ASEAN mempunyai dua lumbung padi yang berada di Vietnam dan Thailand. Tidak hanya itu, negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia juga berkomitmen untuk menyediakan cadangan pangan dalam kondisi darurat.

Kerjasama antarnegara ASEAN juga terjadi dalam perluasan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. (baca juga: https://www.jaringanprima.co.id/id/qris-bakal-bisa-digunakan-di-asean-arab-dan-india). Sebelumnya Bank Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan Bank Sentral Thailand dan Bank Sentral Malaysia dalam penggunaan QRIS Antarnegara. Melalui layanan ini, pengguna dari Indonesia yang ingin berbelanja di Thailand dan Malaysia, bisa melakukan pembayaran menggunakan QRIS hanya dengan memindai QR Code yang tertera di berbagai supermarket, restoran, hingga pusat belanja yang ada di kedua negara tersebut. Setelah memindai QR Code, pengguna dapat langsung melakukan pembayaran dengan saldo mata uang Rupiah yang terdapat pada aplikasi pembayaran milik pengguna.

Sebaliknya, saat berbelanja di Indonesia, turis dari Thailand dan Malaysia juga bisa melakukan pembayaran dengan mata uang Baht Thailand dan Ringgit Malaysia menggunakan aplikasi pembayaran yang biasa mereka gunakan di negara asalnya. Kerjasama ini dilakukan salah satunya untuk mewujudkan pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif di kawasan Asia Tenggara. 

Referensi:

ASEAN.org

Detik.com

Kompas.com

Idntimes.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >