23 April 2025
Kawan PRIMA, di tengah meningkatnya tren transaksi digital, masyarakat kini semakin akrab dengan pembayaran non-tunai seperti QRIS, transfer antarbank, dan dompet digital. Namun, sayangnya, perkembangan teknologi ini juga diikuti oleh munculnya berbagai modus penipuan, salah satunya adalah penggunaan bukti transfer palsu. Modus ini semakin marak terjadi, terutama dalam transaksi langsung antara pembeli dan penjual, seperti di toko ritel, kafe, atau bisnis UMKM.
Pelaku biasanya berpura-pura telah melakukan pembayaran, kemudian menunjukkan bukti transfer palsu berupa screenshot yang sudah diedit atau tampilan dari aplikasi tiruan. Dalam situasi ramai, terburu-buru, atau saat kasir tidak sempat memverifikasi transaksi, penjual bisa saja tertipu dan menyerahkan barang tanpa menerima pembayaran yang sebenarnya.
Berikut beberapa ciri-ciri umum bukti transfer palsu yang patut diperhatikan:
Untuk meminimalisir risiko penipuan, berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Sebagai salah satu penyedia layanan switching terpercaya di Indonesia, Jaringan PRIMA berkomitmen untuk mendukung ekosistem transaksi digital yang aman dan andal. Dengan infrastruktur teknologi yang kuat serta sistem monitoring yang transparan, PRIMA terus berinovasi untuk menghadirkan pengalaman bertransaksi yang cepat, efisien, dan minim risiko.
Yuk, tingkatkan kewaspadaan dan literasi digital agar Kawan PRIMA terhindar dari modus penipuan seperti bukti transfer palsu. Selalu pastikan transaksi benar-benar terjadi sebelum menyerahkan produk atau layanan.