Tren Diet Tahun 2021

20 May 2021

  • Share

Kawan PRIMA, menjaga berat badan agar tetap stabil dan ideal, menjadi masalah tersendiri bagi sebagian besar orang. Apalagi seusai merayakan Lebaran, angka di timbangan pasti auto bikin sensi.

"Kamu enak tapi jahat". Yap kalimat ini emang pas banget ditujukan untuk makanan-makanan khas lebaran seperti opor ayam, rendang, ketupat, nastar, putri salju dan lain-lain. Kenapa sulit banget yah menolak makanan-makanan yang terkenal manis dan penuh santan ini?

Bukan hanya karena makanan-makanan khas lebaran saja yang membuat berat badan naik, era new normal yang saat ini kita jalani, ternyata juga turut mempengaruhi gaya hidup kita loh. Banyaknya kegiatan yang harus dilakukan dari rumah atau work from home, tidak jarang justru meningkatkan hasrat untuk ngemil.

Nah Kawan PRIMA, kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Berat badan yang berlebihan, akan berpotensi mendatangkan berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi maupun stroke. Pasti nggak mau kan?

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Salah satunya dengan menjalankan diet. Saat ini metode diet menjadi tren tersendiri di masyarakat, paling tidak dalam 10 tahun terakhir. Banyak orang yang berhasil menurunkan berat badannya dengan menjalankan diet yang benar. Namun tidak sedikit pula yang jatuh sakit hingga meregang nyawa akibat menjalankan diet ekstrem, tanpa disertai pengetahuan yang memadai.

 

Nah berikut ini adalah beberapa jenis diet yang sedang ngetren di tahun 2021 dan siapa tahu cocok untuk kamu terapkan:

 

1. Diet Mediterania

Diet Mediterania adalah diet yang mengadaptasi kebiasaan makan para penduduk yang tinggal di sekitar laut Mediterania seperti orang Spanyol, Italia, Yunani sebelum tahun 1960-an. Diet ini fokus kepada makanan-makanan berbasis tanaman, sayur, buah, ikan, asam lemak sehat yang dapat ditemukan di minyak zaitun, dan kacang walnut. Diet ini dikenal tidak terlalu ketat karena masih mengizinkan konsumsi terhadap beberapa makanan seperti, unggas, telur, serta produk susu, seperti yogurt dan keju.

Sejumlah penelitian menjelaskan beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan menjalankan diet Mediterania. Salah satunya adalah sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics 30 Januari 2017 lalu. Dalam jurnal tersebut menyatakan bahwa ibu hamil yang menerapkan diet Mediterania, bisa mengurangi resiko anaknya mengalami ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder, yaitu  gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

Penelitian lain dari jurnal Neurology, juga mengungkapkan bahwa seseorang yang menerapkan diet Mediterania dapat terhindar dari penyakit Alzheimer. Mengkonsumsi makanan-makanan yang disarankan dalam pola diet Mediterania, dapat membantu mencegah penumpukan dua protein dan penyusutan volume otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

Selain itu, manfaat lainnya dari jenis diet ini adalah mencegah terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini karena pola makan Mediterania dapat menekan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh. Ini berkat pola makan Mediterania yang menekankan konsumsi serat, protein, antioksidan, dan lemak sehat omega-3.

Jadi lengkap banget yah kawan PRIMA khasiat yang bisa dirasakan dari dari pola diet yang satu ini. Kita bisa dapat badan yang ideal plus terhindar dari penyakit.

 

2. Diet Pegan

Diet pegan juga menjadi salah satu diet yang sedang ngetren di tahun 2021 ini. Pola diet pegan pertama kali diperkenalkan oleh Dokter Mark Hyman asal Amerika di tahun 2015 lalu. Diet ini merupakan perpaduan dari 2 jenis diet yang telah populer sebelumnya, yakni  vegan (diet bebas produk hewani) dan paleo (diet bebas gluten). Diet vegan adalah pola makan yang tidak mengkonsumsi produk hewani seperti daging, telur, keju, yogurt dan gelatin. Sedangkan diet paleo adalah diet yang meniru pola makan orang-orang di zaman Paleolitikus 2,5 juta tahun yang lalu, yakni memperbanyak konsumsi daging, ikan, dan sayuran. Bukankah keduanya bertolak belakang? Jangan Bingung Kawan PRIMA! Konsep diet pegan memang seperti itu.

Secara umum, diet ini berfokus pada konsumsi sayuran dan buah. Namun mengkonsumsi daging dalam jumlah kecil hingga sedang, jenis ikan tertentu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan beberapa polong-polongan masih diperbolehkan. Sementara makanan dan minuman yang mengandung gula, minyak, dan biji-bijian olahan tidak disarankan dalam diet ini. Yang harus dipahami, diet pegan tidak dirancang sebagai diet jangka pendek, tetapi harus dilakukan dalam jangka panjang dan berkelanjutan. 

 

3. Diet CICO

Diet CICO atau Calories In, Calories Out merupakan pola diet yang gampang-gampang susah untuk diterapkan. Pola diet CICO pada dasarnya menekankan keseimbangan antara kalori yang masuk dan keluar. Jadi seberapa banyaknya pun kamu makan, tanpa harus memedulikan jenis makanan apa yang dimakan, kamu tidak perlu takut “membengkak”, sepanjang kamu tahu bagaimana cara membakarnya dalam jumlah yang sama atau lebih. Sebagai contoh, jika di siang hari kamu mengkonsumsi Nasi Padang yang mengandung 665 kalori, maka kamu harus mencari aktivitas yang bisa membakar kalori dalam jumlah yang relatif sama. Salah satu jenis olahraga yang dapat membakar hingga 665 kalori adalah dengan berenang selama 1 jam. Menurut penelitian, berenang selama 1 jam dapat membakar hingga 720 kalori bagi perempuan dan 840 kalori bagi laki-laki.

Namun penerapan diet ini memunculkan pro kontra di kalangan pemerhati gizi dan dokter. Hal ini karena diet CICO tidak memiliki larangan terkait makanan yang harus dikonsumsi. Sehingga diet CICO mungkin saja menjadi yang paling cepat menurunkan berat badan, tetapi bukanlah yang paling sehat. Kesimpulannya, jenis diet ini hanya berfokus pada jumlah kalori yang masuk dan keluar. Padahal proses metabolisme tubuh tidak sesederhana itu.

Setiap makanan dan minuman yang masuk akan melewati proses metabolisme yang kompleks. Proses tersebut melibatkan enzim dan hormon. Jika hanya fokus pada jumlah kalori, maka tubuh akan mengalami banyak kekurangan vitamin dan mineral, menyebabkan peradangan di tubuh, metabolisme tubuh jadi lambat, mudah lapar, kekurangan energi, kekurangan lemak sehat hingga kekurangan protein.

 

Nah itu tadi Kawan PRIMA beberapa jenis diet yang sedang ngetren di tahun 2021 ini. Sebelum memilih jenis diet yang akan dipilih, pastikan kamu mengenali kondisi tubuhmu. Belum tentu pola diet yang dilakukan orang lain cocok dengan kondisi tubuhmu. Namun yang paling penting apapun jenis dietnya, olahraga adalah sebuah keharusan dalam rangka memperoleh tubuh ideal yang sehat.

 

Referensi:

halodoc.com

lifestyle.kompas.com

id.theasianparent.com

lifestyle.kompas.com

wolipop.detik.com

food.detik.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >