Tradisi Unik Saat Imlek Beserta Maknanya

1 February 2022

  • Share

Kawan PRIMA, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia memiliki sejumlah tradisi unik dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Tradisi tersebut dilakukan salah satunya bertujuan untuk memastikan keberuntungan tetap menyertai mereka di tahun yang akan datang. Tahun baru Imlek sendiri sudah diperingati sejak 4.000 tahun lalu. Namun tradisi-tradisinya masih terus dilestarikan hingga saat ini. Berikut ini adalah beberapa tradisi unik perayaan Imlek beserta maknanya bagi masyarakat Tionghoa.

 

1. Bagi-Bagi Angpao

Angpao yang dimaksud merupakan amplop berwarna merah berisi uang yang dibagikan kepada keluarga maupun orang lain yang membutuhkan. Angpao biasanya diberikan kepada anak-anak, orangtua maupun orang yang belum menikah. Terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan saat membagikan angpao Imlek. Diantaranya, dilarang memberikan uang yang mengandung angka 4 seperti “Rp 40.000”, “Rp 140.000”, “Rp 400.000” dan sebagainya. Dalam tradisi Tionghoa, angka 4 menjadi sesuatu yang dihindari karena arti pengucapan angka 4 dalam bahasa Mandarin memiliki kata “mati”.

Selain melarang angka 4, masyarakat Tionghoa juga dilarang memberikan angpao dengan nominal ganjil. Sebaliknya, sangat disarankan untuk memberikan angpao dengan nominal angka genap seperti angka 8 yang melambangkan kemakmuran, kesejahteraan dan keberuntungan yang tidak berujung.

 

2. Membersihkan Rumah

Menyapu rumah dan membuang sampah adalah hal yang wajib dilakukan sebelum Imlek. Hal ini diharapkan bisa menyapu kesialan di tahun sebelumnya dan membuat rumah siap menerima keberuntungan. Masyarakat Tionghoa biasanya melakukan bersih-bersih rumah sehari sebelum hari raya Imlek. Mereka tidak diperkenankan melakukan bersih-bersih rumah selama perayaan Imlek karena dipercaya justru membuang atau menolak rezeki yang sedang datang ke rumah.

 

3. Mendekorasi Rumah dengan Warna Merah

Selain itu, masyarakat Tionghoa juga akan menyulap rumah mereka dengan hiasan serba merah dan emas. Warna merah dan emas memang identik sekali dengan Imlek. Pemilihan warna ini memiliki sejarah dan filosofi yang mendalam. Menurut kepercayaan orang Tionghoa, warna merah melambangkan keberuntungan dan rezeki. Sementara warna emas juga merupakan lambang kekayaan dan kemakmuran. Sehingga, bersatunya kedua warna merah ini menjadi sebuah harapan untuk mendapatkan kemurahan rezeki dan kekayaan yang melimpah.

 

4. Makanan Khas Imlek

Bila lebaran selalu diidentikkan dengan makanan tertentu seperti ketupat, opor dan nastar, maka hal yang sama juga terjadi dalam perayaan Imlek. Salah satu hidangan khas Imlek yang memiliki filosofi mendalam adalah siu mie atau yang biasa disebut mie umur panjang. Mie ini akan dibuat sepanjang mungkin dan saat memakannya tidak boleh diputus atau dipotong. Hal ini karena siu mie melambangkan umur yang panjang dan rezeki yang terus mengalir.

Hidangan lain yang wajib ada dalam perayaan Imlek adalah jeruk mandarin. Menghidangkan semangkuk jeruk mandarin saat Imlek dipercaya akan membawa keberuntungan. Jeruk (Cheng) memilki penyebutan yang sama dengan kata sukses (Cheng). Di samping itu, buah yang berbentuk bola keemasan dan dianggap membawa kepenuhan dan kekayaan.

Masih banyak aneka makanan khas lain yang harus ada selama perayaan tahun baru China ini. Seperti diantaranya Yee Shang yang melambangkan kesejahteraan, kue keranjang yang melambangkan eratnya kekeluargaan, ikan bandeng yang melambangkan keberuntungan, dumpling atau pangsit China yang melambangkan kekayaan dan lain-lain.

 

5. Mengenakan Pakaian Baru

Pada perayaan tahun baru Imlek, masyarakat Tionghoa disarankan membeli pakaian baru. Hal ini bermakna orang tersebut telah membuang segala hal yang buruk di tahun sebelumnya dan menggantinya dengan yang baik di tahun yang akan datang.

 

6. Menutup Rumah pada Malam Imlek

Salah satu tradisi Imlek yang tidak boleh dilewatkan oleh masyarakat Tionghoa adalah sembahyang leluhur pada malam pergantian Tahun Baru China. Karena harus berdoa, masyarakat Tionghoa akan menutup rumah atau pintu gerbang mereka di atas jam 12 malam.

 

Referensi:

Suara.com

Kompas.com

Metronews.com

Viva.com

Fimela.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >