21 July 2025
Tahun ajaran baru sering kali datang dengan berbagai kejutan finansial. Mulai dari uang pangkal, seragam, buku, hingga biaya ekstrakurikuler semuanya bisa bikin anggaran bulanan jebol kalau tidak disiapkan dengan matang. Apalagi kalau anak sudah mulai masuk jenjang baru, seperti SD ke SMP atau SMP ke SMA, biayanya bisa melonjak drastis.
Agar dana pendidikan anak tidak cepat habis dan tetap terkontrol, orang tua perlu strategi cermat dalam mengelola keuangan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Mulailah dengan menyusun rencana pendidikan anak sejak dini. Tentukan ke mana anak akan sekolah, kira-kira berapa lama dan berapa besar biayanya. Lakukan riset biaya pendidikan di sekolah yang diincar, termasuk pengeluaran tersembunyi seperti uang kegiatan, study tour, hingga les tambahan.
Dengan memiliki estimasi biaya yang jelas, orang tua bisa mulai menyisihkan dana secara rutin dan tidak kaget saat waktunya tiba.
Jangan mencampurkan dana untuk kebutuhan pendidikan dengan pengeluaran rutin bulanan. Buat rekening atau pos tabungan khusus untuk pendidikan anak. Bisa menggunakan produk tabungan berjangka, deposito, atau reksa dana pendidikan agar dana tersebut berkembang dan tidak mudah terganggu oleh kebutuhan konsumtif harian.
Banyak sekolah menawarkan potongan biaya jika orang tua membayar uang sekolah setahun penuh di muka. Jika punya dana cukup, manfaatkan opsi ini karena biasanya potongannya cukup signifikan.
Jika belum siap, jangan memaksakan diri. Beberapa sekolah juga menawarkan skema cicilan dengan bunga ringan atau tanpa bunga. Pastikan untuk membandingkan opsi dan pilih yang paling sesuai dengan kemampuan keuangan.
Tak harus semua seragam dan perlengkapan sekolah dibeli baru. Coba cek barang-barang tahun lalu yang masih bisa dipakai, atau minta bantuan dari saudara dan teman jika ada barang bekas layak pakai. Belanja saat diskon atau di toko grosir juga bisa memangkas biaya hingga separuhnya.
Setelah sekolah dimulai, pantau terus pengeluaran terkait sekolah. Catat setiap biaya tambahan yang muncul, dan evaluasi apakah pengeluaran tersebut bersifat wajib atau bisa ditunda. Ini penting untuk menjaga agar dana yang sudah dialokasikan tidak cepat terkuras oleh pengeluaran tak terduga.
Asuransi pendidikan bisa jadi pilihan untuk melindungi rencana masa depan anak jika terjadi hal-hal tak terduga, seperti kehilangan pencari nafkah utama. Namun, pastikan untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta pahami betul syarat dan ketentuannya.
Mengelola biaya sekolah memang menantang, tapi bukan hal yang mustahil. Dengan perencanaan yang disiplin, keputusan finansial yang bijak, dan sedikit kreativitas, orang tua bisa memastikan pendidikan anak berjalan lancar tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan keluarga.
Karena investasi terbaik adalah pendidikan anak, yuk mulai kelola dananya dengan cerdas dari sekarang!