Penyakit Tidak Menular Paling Mematikan di Dunia

2 November 2021

  • Share

Kawan PRIMA, memiliki hidup yang sehat dan panjang umur tentu menjadi harapan semua orang. Namun kenyataannya, manusia selalu dihadapkan pada kemungkinan terkena penyakit. Mulai dari penyakit ringan sampai penyakit kronis yang berbahaya. Penyakit berbahaya tidak hanya disebabkan oleh penyakit menular saja. Ternyata ada beberapa penyakit tidak menular yang justru lebih mematikan di dunia. Apa saja? Berikut penjelasannya.

 

1. Penyakit Jantung Koroner

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan penyakit jantung koroner merenggut hingga 17,9 juta jiwa setiap tahun atau setara dengan 31 persen kematian di dunia.

Penyebab: Penyakit jantung terjadi saat pembuluh darah di jantung mengalami penyempitan akibat penumpukan lemak dan plak yang mengeras. Hal ini menyebabkan aliran darah terganggu dan otot jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.

Gejala:  Jantung berdebar, sulit bernafas, sesak di dada, mudah lelah, mual

Gejala tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak hilang meski sudah minum obat pereda nyeri biasa. Gejala yang muncul pun bisa bersifat ringan hingga berat.

 

2. Kanker

Kanker termasuk kelompok penyakit tidak menular yang merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia. Di tahun 2018, WHO melaporkan terdapat 9,6 juta kematian di seluruh dunia akibat kanker. Sementara di tahun 2020, terdapat 230 ribu kematian akibat kanker di Indonesia.

Penyebab: Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi genetik tersebut kemudian membuat sel menjadi abnormal. Pertumbuhan sel abnormal ini merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.

 

Gejala: Muncul benjolan yang tidak lazim, perubahan pada kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, berat badan turun tanpa sebab, batuk atau sesak napas berkepanjangan, munculnya rasa sakit tanpa sebab dan perdarahan tidak normal.

 

3. Demensia

Demensia ditandai dengan terganggunya mental seseorang yang menyebabkan gangguan berpikir dan hilang ingatan. Demensia juga dapat menyebabkan perubahan sifat dan perilaku seseorang. Jika tidak ditangani, gejala demensia akan menjadi semakin buruk dan mengganggu kegiatan keseharian seseorang. Umumnya, penyakit ini menyerang lansia di atas usia 65 tahun.

Penyebab: Sekitar 60% -80% kasus demensia cenderung disebabkan oleh Alzheimer.

Gejala: Sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, sulit mengingat waktu dan tempat, suasana hati tidak menentu, sering kehilangan benda akibat lupa tempat meletakkannya, sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara, apatis, sering mengulang aktivitas yang sama tanpa disadari.

 

Referensi:               

Hellosehat.com

CnbcIndonesia.com

Alodokter.com

Kontan.co.id

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >