Pemanasan Global dan Perubahan Iklim mengancam

31 August 2021

  • Share

Kawan PRIMA, selain pandemi Covid-19, pemanasan global dan perubahan iklim menjadi ancaman lain yang mau tidak mau harus dihadapi seluruh warga dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang beranggotakan 195 negara, suhu bumi telah meningkat 1,1 derajat Celcius sejak abad ke-19. Apabila tidak ada penanganan signifikan, suhu bumi akan naik 1,5 derajat Celcius 20 tahun kedepan. Dalam beberapa waktu terakhir, bencana terkait iklim terus terjadi. Diantaranya kebakaran hutan yang melanda Yunani, Turki, Italia dan California. Selain itu kota Venice Italia juga mengalami banjir yang tidak biasanya terjadi pada bulan Agustus.
Sebelum berlanjut ke pembahasan berikutnya, mungkin Kawan PRIMA bertanya-tanya apa kaitan antara pemanasan global dan perubahan iklim? Secara umum pemanasan global merupakan kondisi dimana bumi mengalami kenaikan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan. Fenomena ini dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih fungsi lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas seperti karbon dioksida (CO2)  yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, melalui proses yang disebut efek rumah kaca. Pemanasan global inilah yang kemudian menyebabkan perubahan iklim seperti gelombang panas ekstrem, kekeringan hingga banjir. Artinya, untuk bisa mengatasi perubahan iklim, kita harus terlebih dulu menghentikan pemanasan global.

Menghentikan pemanasan global membutuhkan kerja sama seluruh negara. Namun langkah kecil yang diawali dari diri sendiri, bisa berdampak besar terhadap kondisi bumi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu kontribusikan untuk keberlangsungan bumi kita.

 

1. Speak Up

Mulailah dengan menyuarakan isu lingkungan sebagai hal sangat mendesak untuk diperhatikan. Kamu dapat menyuarakan isu lingkungan di dalam forum diskusi bersama teman maupun keluarga, serta dapat pula menuangkan pendapatmu di media sosial. Bicarakan dampak negatif yang akan dirasakan manusia jika pemanasan global terus dibiarkan. Diharapkan dengan cara ini akan menimbulkan awareness dan kesadaran untuk orang lain.

 

2. Menggunakan Energi Terbarukan

Langkah lain yang bisa dilakukan yaitu dengan mengurangi atau tidak menggunakan energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM). Kamu dapat mengganti kebutuhan energi sehari-hari dengan berbagai jenis energi terbarukan, yaitu sumber energi yang berasal dari sumber daya alam dan tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan, seperti energi solar (matahari), energi angin, energi arus air, energi biomassa, energi panas bumi (geothermal). Saat ini produsen produk-produk ramah lingkungan sudah mulai bermunculan di masyarakat.

 

3. Menggunakan Transportasi Umum dan Hemat Energi

Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah karena tingginya jumlah emisi karbon dioksida (CO2) akibat penggunaan kendaraan. Beralih ke transportasi umum, tentunya dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya dan dapat mencegah terjadinya pemanasan global. Namun jika kamu memiliki dana yang cukup, menggunakan kendaraan listrik bisa jadi pilihan yang baik untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

 

4. Hemat Listrik dan Air

Bukan hanya knalpot kendaraan saja yang bisa meningkatkan emisi CO2 pada lingkungan. Pemanas air, AC, lampu, atau alat-alat elektronik lainnya, juga dapat menjadi pemicunya. Menggunakan produk energi terbarukan mungkin belum dilakukan oleh sebagian orang karena kesulitan akses untuk mendapatkannya atau karena harganya yang cenderung lebih mahal. Akan tetapi, ada cara mencegah pemanasan global lainnya yang lebih sederhana, yakni menghemat energi dan air yang kamu gunakan.Mengganti bola lampu dengan jenis yang lebih hemat energi, mematikan lampu saat tidak digunakan, memperbaiki kebocoran air juga sama pentingnya. Jika kamu memiliki rumah dengan akses penerangan alami, kamu juga bisa menghemat energi dengan tidak menyalakan lampu pada siang hari.

 

 

 

Referensi :

 

 

Merdeka.com

Kontan.co.id

IPCC.ch

VOAIndoensia.com

berita lainnya

Rupiah Digital merupakan uang Rupiah berbasis digital yang hanya diterbitkan oleh BI selaku bank sentral Indonesia. ... Selengkapnya >
Membuat resolusi adalah hal yang biasa dilakukan oleh kita semua saat memasuki awal tahun. Diharapkan resolusi tersebut bisa menjadi pemicu agar kita mampu menjalani tahun ini dengan lebih semangat. ... Selengkapnya >
Untuk kamu yang baru memulai menyusun rencana liburan di tahun ini perlu banget memperhatikan tanggal-tanggal cantik yang dapat memaksimalkan cutimu di tahun ini.... Selengkapnya >