8 June 2023
Kawan PRIMA, era automatisasi semakin nyata dengan pengoperasian Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berbentuk robot pintar, di berbagai sektor pekerjaan. Penggunaan robot pintar tersebut telah terbukti memberikan banyak keuntungan di sejumlah bidang, seperti industri otomotif, manufaktur dan logistik. Di sisi lain, terdapat kekhawatiran terkait apakah robot-robot pintar tersebut nantinya akan menggantikan peran manusia dalam menjalankan semua jenis pekerjaan. Hingga sejauh ini setidaknya terdapat 5 jenis pekerjaan yang sudah bisa digantikan oleh AI, diantaranya:
- Presenter Berita
Belum lama ini, sejumlah TV luar negeri seperti CGTN dan Xinhua di China, CNN dan BBC di Amerika Serikat, dan Al Jazeera di Qatar telah mengadopsi teknologi AI untuk menjalankan tugas sebagai presenter berita (news anchor). Yang terbaru, salah satu media nasional yakni TV One juga memperkenalkan 3 presenter robot (AI) mereka ke masyarakat. “Mempekerjakan” presenter yang menggunakan sistem AI dinilai dapat membaca dan memproses informasi dengan cepat dan akurat.
Bahkan news anchor robot milik media berita China People's Daily yang diberi nama Xiarong, diklaim dapat menyampaikan berita selama 24 jam sehari, 365 hari setahun nonstop. Xiarong, disebut dapat berbicara tentang topik apa saja. Saking canggihnya, kecerdasan robot tersebut disebut setara dengan 1.000 presenter berita manusia.
- Supir
Belakangan ini industri otomotif telah mengembangkan teknologi terbaru dengan menghadirkan mobil berkonsep selfdriving car atau autonomous car. Inovasi tersebut memanfaatkan komputer, radar, dan kecerdasan buatan (AI) agar kendaraan roda empat bisa mengambil alih kemudi secara otomatis, tanpa bantuan manusia. Hingga saat ini Tesla dan Volkswagen merupakan dua perusahaan otomotif yang tengah mengembangkan teknologi tersebut. Inovasi ini diprediksi akan menggantikan fungsi supir di masa depan.
- Penerjemah
Dalam beberapa tahun ke belakang, profesi penerjemah masih menjadi profesi yang tidak tergantikan. Hal tersebut karena tidak semua orang memiliki keterampilan dalam memahami bahasa asing serta mengartikannya secara akurat dan fasih. Namun kehadiran Neural Translation Machines seperti Google Translate, Amazon Translate, Bing Translator, Yandex dll, bisa dikatakan telah membantu pekerjaan manusia saat ini. Terjemahan yang dihasilkan mesin AI tersebut juga terbilang cepat dan andal. Hal ini memunculkan kekhawatiran akankah profesi penerjemah tergeser oleh kehadiran mesin penerjemah.
- Layanan Pelanggan
Penggunaan teknologi automation juga telah digunakan dalam industri pelayanan pelanggan. Kini semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan chatbot solusi customer service automation di website resmi mereka. Automated customer service tersebut dapat memberikan layanan selama 24/7 dan digunakan untuk membantu petugas contact center dalam menerima panggilan dari pelanggan dan juga menanggapi kebutuhan pelanggan secara efektif dan efisien.
- Dokter
Dunia kedokteran juga tengah menerapkan teknologi AI dalam membantu proses bedah pada pasien. Bahkan di Indonesia, teknologi bedah robotik (Robotic Telesurgery) sudah memiliki peta jalan (roadmap) tersendiri. Penggunaan teknologi bedah robotik dapat membantu dokter melakukan prosedur bronkoskopi, yakni sebuah prosedur medis yang mengharuskan dokter memasukkan alat ke dalam saluran udara seseorang melalui mulut atau hidung, untuk memeriksa saluran udara dan paru-paru. Melalui robot tersebut, dokter akan memperoleh visualisasi yang jelas dan mengakses saluran pernafasan seseorang serta mampu mendeteksi apakah terdapat potensi kanker atau tumor di tubuh pasien.
Referensi:
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/teknologi-bedah-robotik-di-indonesia/
Suara.com
Jawapos.com
CnbcIndonesia.com
Kemkes.go.id
berita lainnya
