5 Dampak Buruk Jika Membentak Anak

24 August 2021

  • Share

Kawan PRIMA, semua mungkin sepakat bahwa menjadi orang tua bukanlah pekerjaan mudah. Banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Bukan hanya wajib menafkahi anak dengan materi, namun juga bertanggung jawab untuk memenuhi kesehatan mental dan fisik sang buah hati. Dalam hal menjaga kesehatan mental dan fisik anak, para orang tua disarankan berhati-hati. Sebab kesalahan kecil dalam mengasuh anak, dapat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembangkanya kelak.  

Membentak anak secara sengaja atau tidak, adalah salah satu contoh kecil yang sering dilakukan para orang tua. Sebagian orang tua beranggapan dengan membentak akan membuat  anak lebih disiplin dan menuruti perintah. Yang perlu disadari bahwa membentak bukanlah cara berkomunikasi yang baik. Ada dampak buruk yang ditimbulkan jika anak sering mendapat bentakan, diantaranya:

 

1. Membuat anak menjadi lebih agresif

Kamu pasti tahu bahwa anak adalah peniru ulung. Mereka akan meniru segala kebiasaan yang dilakukan orang tuanya. Jika orang tuanya sering membentak, maka sang anak berpotensi akan tumbuh menjadi individu yang pemarah dan suka membentak pula. Mereka akan berpikir, sah-sah saja membentak teman atau saudaranya karena orang tuanya pun melakukan hal yang sama. Anak juga akan mengganggap kemarahan adalah suatu bentuk penyelesaian masalah.

 

2. Minder dan tertutup

Sering dibentak akan membuat psikologis anak tertekan. Akibatnya, anak akan takut mencoba hal-hal baru. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri atau minder karena merasa apa yang mereka lakukan selalu salah. Mereka juga akan tumbuh sebagai pribadi yang tertutup dan tidak mau berbagi cerita kepada orang tuanya.

 

3. Menyebabkan anak depresi

Selain merasa tersakiti, takut dan sedih, anak-anak juga bisa merasakan depresi ketika dibentak. Hal ini karena kekerasan verbal mampu menyebabkan masalah psikologis yang lebih dalam dan bisa terbawa hingga sang anak dewasa. Gangguan psikologis tersebut juga bisa memperburuk perilaku anak dan mendorong mereka melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang hingga seks bebas.

 

4. Berpengaruh pada kesehatan fisik anak

Anak yang sering dibentak jika dibiarkan secara terus-menerus bisa mengalami penyakit kronis yang membahayakan dirinya. Penyakit-penyakit tersebut di antaranya, artritis, sakit kepala parah, masalah punggung dan leher, dan nyeri kronis lainnya. Beberapa dampak tersebut bisa saja berlangsung jangka panjang dan tentunya akan mempengaruhi masa depan anak.

 

5. Merenggangkan hubungan dengan anak

Kebiasaan membentak juga dapat memperburuk hubungan antara orang tua dan anak. Anak akan merasa ada pembatas antara dirinya dan orang tua, sehingga mereka akan berusaha menjaga jarak. Kekerasan verbal yang diterima anak, juga bisa membuatnya tidak lagi menghargai orang tua dan tumbuh sebagai anak yang pembangkang.

 

Kawan PRIMA, jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan, kebiasaan membentak bukanlah cara bijak mendidik anak. Namun bagaimana jika sudah terlanjur? Para orang tua disarankan meminta maaf kepada anak dan mulai belajar mengontrol emosi dalam menghadapi tingkah laku anak. Menegur tidak harus selalu disertai dengan nada keras. Orang tua bisa menggunakan kalimat yang lebih membimbing namun tetap terkesan tegas.

 

 

 Referensi :

 

Kompas.com

Suara.com

Hellosehat.com

Sehatq.com

berita lainnya

Di bulan Februari ini kita juga perlu aware terhadap kesehatan jantung yang menjadi organ vital kita.... Selengkapnya >
Di 2024 ini ada wacana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor jangka waktu hingga 35 tahun.... Selengkapnya >
Data dari Bareskrim Polri sepanjang Januari-Februari 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 6000 kasus pelaporan penipuan bermodus love scam yang terjadi di Indonesia.... Selengkapnya >